hidup, jodoh, dan mati di tangan tuhan (…di mata twitter)

Met pagi dini hari tweeps rekan-rekan sekalian, ini saatnya untuk catatan terakhir di 2010. Tadinya saya ingin bercerita tentang film-film yang saya tonton 2010 ini. Tapi ah, gak penting … mari bercerita tentang kehidupan (seperti tergambar di Twitter), … halaaaah berat pisan. Ditemani tembang-tembang nyaman karya Bedouin Soundclash saya mulai menulis. Izinkan saya mengulang judul, sepertiLanjutkan membaca “hidup, jodoh, dan mati di tangan tuhan (…di mata twitter)”

apa lagu (bernuansa) natal favoritmu?

Apa lagu natal favoritmu? Sebagai penyembah berhala yang shaleh, saya memang tidak merayakan natal. Tapi sebagai anak Indonesia yang hidup dibesarkan oleh musik barat (baca; Amerika dan Inggris) dan film Hollywood (kadang Bollywood juga, beberapa Tangkiwood juga), nuansa dan suasana natal di negara empat musim sangat saya rasakan. Dari film-film berlatar natal itulah. Ya saljunya,Lanjutkan membaca “apa lagu (bernuansa) natal favoritmu?”

nontron tron: legacy!

Call me norak tapi saya baru tahu bahwa Tron: Legacy (2010) adalah sebuah sekuel.  Setelah brosing2 mengantisipasi Tron: Legacy, saya baru tahu bahwa film ini adalah terusan dari film Tron (1982). Tron yang tahun 80-an menjadi film yang populer di masa tersebut, katanya. Soalnya saya gak ingat film tersebut, lebih ingat Star Wars (tentunya), BattlestarLanjutkan membaca “nontron tron: legacy!”