tak ada power balance, akar punjabi

Tiba-tiba semua orang menggunakan gelang karet dg lempeng plastik berwarna kilat logam ditengahnya. Ok, mungkin tidak semua orang, tetapi coba lihat sekitar. …  Sudah? Banyak sekali kan? Tua muda, laki perempuan, cakep gak cakep, kaya miskin, tukang ketik, tukang rombeng, tukang daging, sampai tukang korup semua pakai Power Balance.

Ngomong-ngomong gelang karet, jadi ingat fenomena gelang karet lainnya yang terjadi beberapa tahun silam. Kalau gak salah, kira-kira tahun 2005-an. Tiba-tiba saja semua orang (paling nggak, yang saya lihat di Jakarta kota Metropolitan) pakai gelang karet. Ada yang merah, ada yang biru, ada yang kuning, ada yang jambon, berupa-rupa warna. Pada awalnya, waktu itu, gelang dengan suatu warna tertentu adalah lambang dukungan pemakainya terhadap suatu gerakan sosial tertentu, misalnya dukungan kepada usaha penyembuhan penyakit kanker, lalu muncul beraneka ragam jenis gelang lainnya. Ada yang adalah gratisan dari produk, ada yang bertulisan lucu-lucu dan lain sebagainya.

Dari bermacam-macam warna gelang tersebut, yang saya sempat miliki ada tiga. Pertama, yang warna merah, bertuliskan “Solidaritas Kebersamaan“; gelang ini dibuat oleh teman-teman dari Tunas Cendikia, yang hasil penjualannya sepenuhnya disumbangkan untuk kepentingan pendidikan. Kedua, yang warna kuning, dengan tulisan “Livestrong”, yang dibuat oleh Lance Armstrong dan rekan-rekannya untuk menggalang dana sebagai dukungan bagi orang-orang yang terkena Kanker. Yang ketiga adalah yang berwarna putih, dan bertuliskan “Make Poverty History” yang memperjuangkan minimalisasi kesenjangan kesejahteraan antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin di muka bumi.

Mari kita kembali lagi ke topik utama, yaitu Power Balance. Apa sebenarnya Power Balance?

Zaman saya di Sekolah Dasar, belum ada yang namanya Power Balance. Hmmm, Power waktu itu udah ada. Balance jg udah ada, New lagi. Tetapi, yang namanya Power Balance belum ada.

Power pada waktu saya SD adalah merk sepatu yang cukup populer dan terjangkau. Power adalahl satu line of product dari Bata utk sepatu olahraga. Sy punya sepasang power sepatu

New Balance pada waktu saya SD juga adalah merk sepatu yang populer, meskipun yang punya tidak sebanyak Nike  Power, atau Osaga. Sekarang-sekarang ini, masih tampak kaula muda maupun kaula (menolak) tua yang menggunakan New Balance.

Eh, baru baru ini, selain ada Power, ada New Balance, ada juga (drum roll) Power Balance!

Apa itu Power Balance?

Power Balance, seperti yang banyak kita lihat digunakan oleh banyak orang, sejatinya berkhasiat. Menurut salah satu situs yang berjualan Power Balance, bermanfaat untuk mempercepat respon fungsi otak, respon otot, meningkatkan stamina, meningkatkan fleksibilitas tubuh dan memperbaiki keseimbangan tubuh. Dengan khasiat yang sedemikian rupa, tentu saja banyak orang yang ingin memilikinya dengan harapan khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas akan menghampiri. Berharap staminanya lebih cepat seperti yang terlihat di iklan televisi. Berharap mendapatkan keseimbangan seperti yang diajarkan Mr. Miyagi kepada Daniel di Karate Kid.

Gelang-gelang tersebut banyak di jual pedangan asongan di pusat perbelanjaan sampai terminal bis dengan harga Rp 40.000 (nego). Hmmm, saya sendiri jadi ingin tahu harga aslinya. Coba saya cek-cek satu dua tiga ternyata, gelang karet dengan lempeng hologram yang nama resminya adalah “silicone wristbands” dijual kepada publik di Indonesia seharga Rp 394,957.60. Cukup lumayan bukan? Cukup kok lumayan. Dengan harga yang setara dengan gaji bulanan seorang pembantu rumah tangga, di beberapa kota besar di Indonesia, tentulah Power Balance ‘asli’ tak terjangkau sebagian besar orang, munculah Power Belen-Power Belen tiruan. (Power Belen, begitulah penjual asongan menyebut barang dagangannya, seperti tukang rokok yang menyebut A Mild sebagai Amil.) Coba browsing sejenak, ada yang KW 1, ada yang KW 2, ada yang KW 3, ada yang KW super, ada yang KW istimewa (dengan empat telur bebek, macam martabak telor saja), Jangan-jangan bukan cuman di Indonesia, tapi di negara-negara lain juga begitu (Asia, Afrika, Amerika Selatan, dugaan saya juga)

Karena tulisan blog ini, saya jadi jalan-jalan ke Kaskus, dan menemukan diskusi yang menarik, bahwa aada logo tertentu di gelang itulah yang menimbulkan keseimbangannya. Jadi tanpa gelang, dengan logo itu saja, keseimbangan akan tercapai.

Tak ada Pawer Bélèn, akar punjabi.

Diterbitkan oleh yoshi fe

I love to blog, but I didn't do it regularly religiously. Enjoy anything from simon and garfunkel to lamb of god. take a peek https://yoshife.wordpress.com

12 tanggapan untuk “tak ada power balance, akar punjabi

  1. yang aslinya sih entah efek placebo atau bukan emang berasa efeknya… gue pernah punya, tapi ilank entah dimana…

    yg gue heran, ngapain beli yg palsu ya? cuma buat gaya-gayaan aja bayar 40ribu. kegunaan tiada berguna.

    sejatinya kalo mau pake palsu, jgn tanggung-tanggung. tawar aja lima ribu perak.

  2. Kalo power balance efeknya bagus, harusnya versi gelang berikutnya i.e. Power Ranger harusnya lebih luar biasa efeknya kekekekek

    FYI, PB abal-2 yg dijual di pasaran ternyata modalnya cuma 10rb. Itu juga sudah termasuk dus nan kinclong buat kemasannya.

Tinggalkan Balasan ke Obi-Wan Batalkan balasan